Kamis, 21 Juni 2018
SOAL EVALUASI SUBTEMA INDAHNYA KERAGAMAN BUDAYA NEGERIKU
EVALUASI
A.
Pilihlah salah satu jawan yang tepat!
1.
Alat tenun yang digunakan di desa Sade adalah …
a.
Pemaja
b.
Berire
c.
Wiron
d.
Bonter
2.
Di dese Sade sekarang sudah banyak menggunakan
lampu sebagai penerangan. Lampu dapat menyala karena ada …
a.
Aliran air
b.
Aliran udara
c.
Aliran listrik
d.
Aliran music
3.
Tarik-menarik antara muatan pada penggaris plastik
dan potongan kertas setelah penggaris digosokkan pada rambut merupakan salah
satu bentuk gaya …
a.
Gravitasi
b.
Magnet
c.
Dorong
d.
Listrik
4.
Berikut yang merupakan macam-macam pola lantai
yang berasal dari garis lurus adalah …
a.
Zig-zag, segitiga, lengkung, dan segi lima
b.
Zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima
c.
Zig-zag, segitiga, segi empat, dan lingkaran
d.
Zig-zag, angka delapan, segi empat, dan segi
lima
5.
Bale jajar merupakan bangunan rumah tinggal suku
Sasak golongan ekonomi menengah …
a.
Bawah
b.
Rendah
c.
Tengah
d.
Atas
6.
Perhatikan gambar berikut!
Bangunan Bale di
sampingmemiliki fungsi sebagai …
a.
Persidangan adat
b.
Menerima tamu
c.
Kegiatan belajar tata karma
d.
Tempat kegiatan kerajaan
7.
Nama bangunan Bale yang mencerminkan sikap
kesatuan dan persatuan pada penyelesaian masalah adalah …
a.
Bale Beleq Becingah
b.
Bale Tajuk
c.
Bale Bonter
d.
Bale Sekenam
8.
Nama pakaian adat suku Sasak bagi wanita adalah …
a.
Lambung
b.
Kebaya
c.
Pegon
d.
Koko
9.
Nama adat kebiasaan masyarakat suku Sasak dalam
berinteraksi adalah …
a.
Tata Tertib
b.
Tata Krame
c.
Tata Cara
d.
Tata Surya
10.
Nama lain dari Gandrung adalah tari …
a.
Nguri
b.
Rudat
c.
Monca
d.
Jengger
11.
Tari Rudat, pada awalnya digunakan untuk …
a.
Menghibur prajurit setelah perang
b.
Menyebarkan agama islam
c.
Pengiring acara pernikahan
d.
Perang melawan penjajah
12.
Gerakan dasar pada tari Gendang Beleq yang
pertama adalah …
a.
Kedua kaki membentuk kuda-kuda, tangan ditekuk
sedikit ke atas
b.
Kaki membentuk kuda-kuda, tangan direntangkan
sedikit ke bawah
c.
Kedua kaki membentuk kuda-kuda, tangan ditekuk
sedikit ke bawah
d.
Kedua kaki membentuk kuda-kuda, tangan
direntangkan sedikit ke atas
13.
Pada zaman kerajaan Selaparang, biasanya tari
Gendang Beleq dipentaskan untuk …
a.
Acara khitanan anak raja
b.
Mengajak rakyat bergembira
c.
Hiburan untuk tamu undangan
d.
Melepas prajurit ke medan perang
14.
Pemain Gendang Beleq biasanya terdiri dari …
a.
1-2 orang
b.
2-3 orang
c.
2-4 orang
d.
4-5 orang
15.
Cara memainkan Gendang Beleq adalah dengan cara …
a.
Ditiup
b.
Digesek
c.
Ditekan
d.
Ditabuh
B.
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
Listrik yang hanya mengalir sementara disebut
dengan …
2.
Setiap benda netral mempunyai dua muatan yaitu…
dan ….
3.
Garis imajiner yang dilalui oleh penari saat
melakukan gerak tari disebut …
4.
Energi listrik dapat diubah menjadi energy …, …,
dan ….
5.
Desa Sade menjadi tujuan wisata mencanegara
karena …
6.
Masyarakat desa Sade memilih mengabaikan
modernisasi dunia luar karena …
7.
Gadis sasak menggunakan pakaian Lambung untuk …
8.
Makna jenis ikatan sapuk Lam Jalallah adalah …
9.
Perilaku yang mencerminkan sikap melestarikan
adat adalah …
10.
Tari Rudat dimainkan oleh … orang penari.
11.
Untuk mencintai kebudayaan yang ada maka kita
harus …
12.
Gagasan utama setiap paragraph merupakan …
13.
Pada zaman dahulu, Gendang Beleq dimainkan untuk
…
14.
Pemain memainkan gendang yang dibawa dengan cara
…
15.
Pemain gendang memainkan alat music sambil ….
PEMBELAJARAN 6
Suku Sasak memiliki budaya yang sangat unik dan beragam. Keberagaman budaya suku Sasak juga meliputi alat musik serta lagu daerahnya yang perlu kita ketahui, jaga, dan lestarikan. Untuk mengenal alat musik dan lagu daerah suku Sasak mari bersama-sama kita mempelajarinya.
“Kadal Nongak" Lirik Lagu Daerah Lombok
Kadal
nongaq leq kesambiq
Benang
kataq setakilan
Aduh
dende..
Mun
cempake siq kembang sandat
Saq
sengake jari sahabat
Tajah
onyak ndek ne matiq
Payu salaq
kejarian
Aduh
dende..
Mun
cempake siq kembang sandat
Saq
sengake jari sahabat.
Berikut ini adalah cuplikan video lagu Kadal Nongak dengan lirik beserta arti dalam Bahasa Indonesianya
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Hyp3GFZ6xyA&t=67s)
Masyarakat daerah Lombok biasa menggunakan alat untuk mengiri musik yang disebut dengan alat musik. Alat musik tersebut memiliki keunikan yang menjadi ciri khas dari daerah Lombok. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai alat musik suku Sasak di daerah Lombok.
Alat Musik Daerah Lombok
Berbagai ragam budaya dapat kita temui di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Salah satunya adalah gendang Beleq yang merupakan alat musik kebanggaan
masyarakat suku Sasak ini dimainkan dengan cara ditabuh dan dimainkan secara
berkelompok.
Bentuk
gendang beleq biasanya berukuran lebih besar dan panjang. Panjang gendang beleq
dapat lebih dari 1 meter dengan diameter sekitar 50 cm.
Pada
zaman dulu, gendang beleq dimainkan untuk mengantar para prajurit Kerajaan
Lombok yang hendak berangkat ke medan perang, kini gendang beleq berfungsi
sebagai kesenian tradisional untuk mengiringi upacara dan acara adat di Pulau
Lombok.
Dalam
sebuah acara adat, ada lebih dari satu pemain gendang beleq yang biasanya
terdiri 2-4 orang pemain yang berdiri atau berjalan dibarisan paling depan dan
diikuti oleh pemain alat musik lainnya seperti terumpang, dan suling. Gendang
berukuran besar ini dibawa dengan cara digantungkan ke pundak pemain
menggunakan tali yang kuat. Pemain gendang biasanya akan
memukul alat musik sambil menari dan melakukan gerakan khas dan unik.
Waahh... keren ya budaya Sasak. Kamu sudah dapat menyanyikan lagu Kadal Nongaq, akan lebih hebat lagi jika kamu bisa bernyanyi dengan memainkan alat musiknya.
Setelah membaca beberapa paragraf teks di atas kamu pasti sudah dapat memahami Gendang Beleq sebagai alat musik suku Sasak daerah Lombok. Untuk memainkan Gendang Beleq, kamu harus dapat memeragakan tarian unik Gendang Beleq sebagai ciri khas budaya suku Sasak.
PEMBELAJARAN 5
Sebelumnya kalian telah mempelajari tentang pakaian adat, keberagaman budaya di NTB bukan hanya itu saja, ada juga nih tarian khas yang sangat beragam di setiap daerahnya. Apa saja ya? berikut penjelasannya
Keragaman Seni Tari di Lombok
Suku sasak memiliki tarian yang beragam, dengan banyak variasi gerakan dan cara menampilkan yang berbeda-beda. Ada tarian yang dibawakan sendiri, ada juga yang dibawakan secara bersama-sama. Pementasan seni tari daerah sasak, biasanya diiringi dengan alat musik tradisional berupa perpaduan gendang dan suling.
(Sumber: www. negerikuindonesia.com) |
Tarian pertama yang berasal dari Lombok adalah Tari Gandrung. Masyarakat suku Sasak biasa menyebut tarian in dengan nama Tari Jengger. Tari Gandrung biasanya dibawakan secara berpasangan antara penari wanita dan pria. Tarian ini bisa juga dilakukan secara berpasangan antara wanita-dengan wanita dan jumlahnya biasanya lebih dari 2 orang. Taru Gandrung ini hampir sama dengan tari gandrung yang ada di Jawa dan Bali. Namun perbedaannya terlaetak pada gerakan dan kostum serta penyajian pertunjukkannya.
Pada awalnya, tari gandrung di lakukan sebagai hiburan untuk prajurit yang kembali dari medan perang. Namun sekarang dijadikan kesenian daerah yang tetap dilestarikan. Urutan gerakan tari Gandrung dibagi menjadi 3 yaitu, Bapangan, Gandrangan dan Parianom. Bapangan adalah proses perkenalan menari dengan menari mengelilingi arena pertunjukkan. Kemudian Gandrangan adalah saat penari memainkan kipasnya dengan lincah dan mengajak penonton untuk menari bersama. Parianom adalah saat penonton dan penari menari bersama namun dengan musik yang diiringi nyanyian.
Pada pertunjukan awal Tari Gandrung Lombok ini biasanya diiringi oleh berbagai musik tradisional seperti pemugah, saron, gong, galung, jegogan, rincik, petuk, gendang, terompong, gender, redep dan suling. Kemudian setelah memasuki babak Parianom, penari hanya diiringi oleh redep, suling, gendang, petuk, rincik dan gong saja. Untuk melengkapi itu biasanya dilengkapi dengan suara nyanyian dari para penari gandrung.
(Sumber: www. negerikuindonesia.com) |
Selain tari Gandrung, ada juga tarian dari Lombok yang disebut dengan tari Rudat. Tari Rudat sangat kental dengan nuansa Islami, mulai dari musik pengiringnya dan kostum yang digunakan. Tari Rudat ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seperti Khitanan, Khatam Al-Quran, Maulid Nabi, peringatan Isra Mi’raj dan acara peringatan hari besar Islam lainnya. Awalnya tarian ini merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok.
Tari Rudat ini biasanya dimainkan oleh 13 orang penari atau lebih. Dalam kelompok penari tersebut terdapat seorang komandan yang memimpin tarian. Gerakan-gerakan pada tari Rudat didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang mirip dengan gerakan pencak silat. Pada saat menari, penyanyi juga menyanyikan lagu-lagu berirama Melayu dengan lirik berbahasa Indonesia dan bahasa Arab. Tari Rudat ini juga diiringi oleh iringan musik seperti rebana, jidur, dap, mandolin dan biola.
Para penari menggunakan kostum yang terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang, kain songket Lombok, kopiah karbus, pangkat prajurit pada bahu, kain selempang dan ikat pinggang. Untuk komandan pada kelompok menggunakan atribut yang berbeda yaitu warna baju yang berbeda dan terkedang ada yang membawa pedang.
(Sumber: www.change.org) |
Di Lombok juga terdapat tari Gendang Beleq, Tarian ini dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan beberapa macam alat musik dan gendang berukuran besar sebagai alat musik utamanya. Alat musik gendang yang digunakan sedikit berbeda dengan gendang pada umumnya karena memiliki ukuran yang lebih besar. Awalnya, tari Gendang Beleq digunakan oleh para tokoh agama untuk menyebarkan agama Islam dan ditarikan untuk mengumpulkan warga, yang akan diberikan ceramah agama maupun kegiatan keagamaan lainnya. Pada zaman kerajaan Selaparang, biasanya tari Gendang Beleq dipentaskan untuk melepas prajurit ke medan perang.
Nah, speerti yang kalian ketahui bahwa di NTB ini bukan hanya Lombok saja, tetapi juga ada Sumbawa, Bima dan Dompu. Apa saja tarian yang ada di ketiga daerah tersebut ya? berikut penjelesannya.
1. Sumbawa
Di daerah Sumbawa terdapat tari Nguri
(Sumber: http://www.negerikuindonesia.com) |
2. Bima
Di daerah Bima terdapat Tari Wura Bongi Monca
Sumber: http://chunkybrandalz.blogspot.com) |
3. Dompu
Di daerah Bima terdapat Tari Sampela Ma Rimpu
(Sumber: https://khaiyatulaisyah.wordpress.com) |
Nah, itu dia berbagai tarian dari NTB yang sangat beragam. Dengan keberagaman tari tersebut, sebagai anak bangsa kita harus bangga dan terus melestarikan taria-tarian tersebut. Bagaimana cara kalian melestarikannya? tentu saja dengan mempelajari tarian-tarian tersebut dan mencoba mengenalkannya kepada dunia. Berikut ini adalah gerak tari dasar salah satu tarian khas Lombok yaitu tari Gendang Beleq.
Gambar Pola
|
Gerakan
|
Kedua kaki dibuka dengan gaya kuda-kuda. Kemudian tangan direntangkan sedikit ke bawah. Seolah-olah sambil memegang gendang.
| |
Kedua kaki dibuka, lalu salah satu kaki menjinjit. Kemudian salah satu siku dilipat, dan satunya direntangkan ke bawah. Seolah-olah sambil memegang gendang. Lakukan secara bergantian kiri dan kanan.
| |
Kedua kaki dibuka dengan gaya kuda-kuda. Kemudian kedua tangan direntangkan ke atas dengan posisi tangan seperti pada gambar. Seolah-olah sambil menggendong gendang.
| |
Salah satu kaki di naikan dan ditekuk ke atas. Kemudian salah satu tangan diangkat ke atas, dan satunya di taruh pada paha. Seolah-olah sambil memegang gong kecil.
|
Nah itu tadi gerak dasar tari Gendang Beleq, kalian bisa mempraktekkannya sebagai bentuk rasa cinta kalian terhadap kesenian daerah. Dengan mempelajari tarian, kalian bisa meraih prestasi loh jika kalian menekuni hal tersebut. Seperti Martha, penari cilik yang sudah banyak sekali mengikuti berbagai perlombaan dan meraih juara. Berikut ini adalah kisahnya!
Mengenal Martha Innova Fajrin, Juara Festival Olahraga Dansa Internasional 2017
Anak dari Pasangan Erick Stiowati dan Harianto yang tinggal di Pejeruk Ampenan ini memang jago menari. Sebelum mengantongi gelar juara satu internasional tarian tradisional, sekitar bulan April lalu Martha jadi juara 1 Wonderful Nusantara Dance Competition 2017.Saat ini ia juga sudah mengantongi tiket menuju gala show di Korea Selatan yang rencananya akan digelar pada bulan September mendatang.
Sebenarnya audisi menuju gala show dilaksanakan pada bulan Februari, tetapi karena ada kendala penitia dan waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan ujian sekolah, maka pelaksanaan ditunda sampai semua kegiatan sekolah tuntas. Ia menuturkan prestasi Martha dalam dunia tari semakin berkembang dari sejak usianya 3 tahun. Setiap ada lomba ia selalu ikut. Tahun 2014 dalam lomba menari Internasional Martha mendapat juara harapan, sementara tahun 2015 posisi Marta naik menjadi juara 3 dan pada tahun 2016 ini Martha bisa menyabet juara 1.
Banyak jenis tarian daerah yang sudah dikuasainya seperti tarian asal Lombok dan Bali. Awalnya Martha hanya tampil dan berlomba di tingkat lokal saja. Agar tidak hanya jago kandang, orang tuanya nekat mendaftarkannya di ajang-ajang yang lebih tinggi. Misalnya ia diikutkan dalam ajang Swara Budaya Anak Indonesia yang misinya adalah pertukaran budaya antar negara. Setelah itu perhatian dari pihak sekolah semakin besar.
(Sumber: https://radarlombok.co.id/mengenal-martha-innova-fajrin-juara-festival-olahraga-dansa-internasional-2017.html)
PEMBELAJARAN 4
Selain rumah adat, ternyata suku Sasak memiliki keragaman budaya lain seperti pakaian adat. Pakaian adat merupakan pakaian yang memiliki ciri khas tertentu dan terdapat berbagai keunikan yang menghiasinya serta dijadikan sebagai identitas suatu daerah. Pernahkah kamu melihat atau menggunakan pakaian adat suku Sasak? Untuk dapat menggunakannya, terlebih dahulu mari kita mengenal pakaian adat suku Sasak.
Keunikan Pakaian Adat Suku Sasak
Bagi masyarakat suku Sasak, pakaian adat merupakan salah satu kekayaan budaya. Masyarakat daerah siku Sasak biasanya mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara tertentu misalnya seperti pada saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah suku Sasak.
Di beberapa daerah Lombok, pakaian adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau status pemakaiannya dalam masyarakat. Contohnya pakaian kepala suku atau pemangku adat, atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa.
Secara umum pakaian adat suku Sasak bagi perempuan disebut Lambung, yaitu baju hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk huruf “v” dan sedikit hiasan di bagian pinggir baju. Pakaian adat lambung digunakan gadis-gadis Sasak khusus untuk menyabut tamu dan pembawa woh-wohan dalam upacara mendakin atau nyongkol.
Bagi masyarakat suku Sasak, pakaian adat merupakan salah satu kekayaan budaya. Masyarakat daerah siku Sasak biasanya mengenakan pakaian adat dalam peringatan peristiwa atau acara tertentu misalnya seperti pada saat acara pernikahan atau tradisi adat daerah suku Sasak.
Di beberapa daerah Lombok, pakaian adat dikelompokkan sesuai kedudukan atau status pemakaiannya dalam masyarakat. Contohnya pakaian kepala suku atau pemangku adat, atau bangsawan berbeda dengan pakaian adat rakyat biasa.
Secara umum pakaian adat suku Sasak bagi perempuan disebut Lambung, yaitu baju hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk huruf “v” dan sedikit hiasan di bagian pinggir baju. Pakaian adat lambung digunakan gadis-gadis Sasak khusus untuk menyabut tamu dan pembawa woh-wohan dalam upacara mendakin atau nyongkol.
Untuk pakaian adat suku Sasak bagi pria disebut Pegon, yaitu pakaian jas berwarna gelap serta dilengkapi dengan ikat pinggang(leang atau dodot) menggunakan menggunakan kain songket bermotif Benang Mas yang berfungsi sebagai aksen untuk menyelipkan keris. Untuk keris yang berukuran besar, biasanya diselipkan di belakang.Sedangkan untuk keris yang berukuran kecil diselipkan di depan. Penggunaan keris tidak mutlak, keris bisa diganti dengan pemaja atau pisau raut.
Pegon digunakan khusus untuk upacara-upacara adat dan para bangsawan suku Sasak. Sedangkan untuk masyarakat biasa, pria suku Sasak menggunakan semacam kemeja lengan panjang berbahan kain peluyung yang berwarna terang serta dilengkapi dodot kain songket yang bermotif ragi genep, penggunaannya dililitkan biasa seperti ikat pinggang pada umumnya.
Selain itu, pakaian adat pria suku Sasak pada bagian kepala mengenakan ikat kepala yang disebut capuq atau sapuk. Sapuk untuk penggunaan sehari-hari selembar kain tenun berbentuk segitiga sama kaki, sedangkan untuk keperluan upacara adat atau ritual khusus biasanya menggunakan sapuk jadi atau perade yang berbahan Songket Benang Mas. Jenis ikatan sapuk yang dipakai adalah Lam Jalallah yang bermakna harapan agar pemakainya selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya adalah anugerah Tuhan yang harus kita jaga dengan baik. Untuk dapat menjaga dan mempertahankannya maka kita perlu melestarikan budaya sebaik mungkin agar budaya kita tidak luntur dan diakui oleh budaya asing. Hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga budaya kita? Mari kita pelajari cara melestarikan budaya dan adat suku Sasak.
Melestarikan Adat Suku Sasak
Masyarakat suku Sasak sangat mencintai kebudayaan yang dimilikinya, berbagai cara telah dilakukan oleh masyarakat agar suku Sasak tetap terjaga keunikan, keindahan, dan kelestariannya. Dalam suku Sasak dikenal suatu adat kebiasaan masyarakat dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya dengan sebutan Tata Krame atau tata krama yang berarti cara bersopan santun dalam masyarakat suku Sasak.
Bentuk tata krame suku Sasak yakni bagaiamana agar kita dapat bertingkah laku sesuai aturan-aturan adat. Misalnya ketika pergi bertamu, masyarakat adat suku sasak akan mengucapkan salam terlebih dahulu di depan rumah dan tidak masuk apabila belum ada jawaban dari pemilik rumah dan dipersilahkan untuk masuk, kemudian ketika disajikan makanan atau minuman harus dihabiskan untuk menghormati pemilik rumah yang telah menghidangkannya, serta berpakaian sesuai dengan karakteristik dan ciri-ciri masyarakat suku Sasak yang kental akan norma-norma agama, maka menggunakan pakaian yang tertutup dan sewajarnya.
Selain tingkah laku, bentuk tata krame adalah berbahasa yakni menggunakan bahasa yang sesuai dengan lawan bicaranya. Misalkan ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua dan memiliki strata yang lebih tinggi menggunakan basa halus (bahasa yang lembut). Contohnya tiang (saya), pelinggih (“kamu” untuk yang lebih tua), mindah (tidak tahu), sampun (sudah). Sedangkan ketika berbicara dengan yang lebih muda menggunakan bahasa sasak biasa, seperti aku, kamu, deq taon (tidak tahu), uwah (sudah).
Kita sebagai masyarakat suku Sasak tentunya ingin budaya kita terjaga kelestariannya. Melestarikan budaya suku Sasak bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti bertingkah laku dan berbahasa sesuai aturan dan norma suku Sasak, melestarikan budaya dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan adat, menjunjung tinggi nilai persatun dan kesatuan dalam bermasyarakat, mengenalkan budaya suku Sasak kepada luar daerah, serta berbangga diri menjadi warga masyarakat suku Sasak.
Tahukah kamu selain suku Sasak, suku Sumbawa dan suku Mbojo juga memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khas daerahnya. Pakaian adat suku Sumbawa bernama Lamung untuk laki-laki dan Lamung Pene untuk perempuan. Sedangkan pakaian adat suku Mbojo bernama Baju Poro. Pakaian adat tersebut biasa digunakan masyarakat pada hari peringatan maupun perayaan acara adat.
Begitu kayanya budaya di negera kita. Kita tidak boleh menyia-nyiakan anugerah budaya yang di beri Tuhan Yang Maha Esa. Maka demi itu, kita sebagai warga negara yang baik harus selalu bersyukur dengan cara menjaga, mempertahankan, dan melestarikan berbagai budaya di negara Indonesia. Kita dapat memulai dari hal-hal sederhana seperti melestarikan Tata Krame budaya suku Sasak, sehingga budaya negara kita tetap terjaga dan mampu bersaing dengan negera dan budaya luar.
PEMBELAJARAN 3
Rumah adat merupakan salah satu keragaman budaya di
Indonesia. Setiap suku daerah memiliki keunikan masing-masing pada rumah
adatnya. Apa nama rumah adat di daerahmu? Mari mengenal rumah adat suku Sasak.
RUMAH ADAT SUKU SASAK
Suku bangsa Sasak tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu bentuk dari bukti kebudayaan suku Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat dibangun berdasarkan nilai keindahan dan kebudayaan daerah masyarakat suku Sasak. Di wilayah kabupaten Lombok Tengah tepatnya di Desa Rembitan, kecamatan Pujut, terdapat sebuah dusun adat bernama Sade. Terdapat beberapa rumah yang dipertahankan dan tidak diperkenankan untuk membuat bangunan baru di dusun tersebut. Rumah adat di dusun Sade terdiri dari berbagai macam Bale yang semuanya beratap jerami atau alang-alang dan memiliki nama-nama bangunan yang unik yang disesuaikan dengan fungsi dari masing-masing bangunan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Bale Tani, adalah bangunan rumah untuk tempat tinggal masyarakat Sasak yang berprofesi sebagai petani.
- Bale Jajar, merupakan bangunan rumah tinggal orang Sasak golongan ekonomi menengan ke atas. Bentuk Bale Jajar hampir sama dengan Bale Tani, yang membedakan adalah jumlah dalem balenya.
- Sekepat, berfungsi sebagai tempat menerima tamu, karena menurut kebiasaan orang Sasak, tidak semua orang boleh masuk rumah. Berugaq / sekupat juga digunakan pemilik rumah yang memiliki gadis untuk menerima pemuda yang datang midang (melamar).
- Sekenam, digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar tata krama, penanaman nilai-nilai budaya dan sebagai tempat pertemuan internal keluarga.
- Bale Bonter, digunakan sebagai ternopat pesangkepan / persidangan adat, seperti: tempat penyelesaian masalah pelanggaran hukum adat, dan sebagainya. Umumnya bangunan ini dimiliki oleh para perkanggo /Pejabat Desa, Dusun/kampung.
- Bale Tajuk, merupakan salah satu sarana pendukung bagi bangunan rumah tinggal yang memiliki keluarga besar. Tempat ini dipergunakan sebagai tempat pertemuan keluarga besar dan pelatihan macapat takepan, untuk menambah wawasan dan tata krama.
- Bale Gunung Rate, biasanya dibangun oleh masyarakat yang tinggal di lereng karena itu biasanya berbentuk rumah panggung.
Kini dusun
atau yang biasa disebut dengan desa Sade menjadi tujuan wisata mancanegara
karena keunikan adat yang dimiliki oleh desa tersebut. Masyarakat desa Sade
memilih mengabaikan modernisasi dunia luar dan lebih memilih untuk terus
melestarikan tradisi lama mereka.
Nah kamu telah mempelajari beberapa rumah adat suku Sasak yang terdapat di Lombok. Dari berbagai keragaman rumah tersebut memiliki keunikan dari segi bentuk, fungsi, dan kepercayaannya. Tahukah kamu? Ternyata dari berbagai fungsi rumah adat tersebut memiliki beragam nilai kesatuan dan persatuan yang diyakini oleh masyarakat suku Sasak. Nilai-nilai tersebut digunakan masyarakat suku Sasak khususnya masyarakat desa Sade dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Nilai-nilai yang erat akan kesatuan dan persatuan membuat masyarakat suku Sasak tidak mudah dipecah-belahkan oleh budaya luar. Kita harus berbangga diri telah menjadi masyarakat suku Sasak yang menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan.
Selain suku Sasak, di provinsi Nusa Tenggara Barat juga terdapat suku Sumbawa yang terletak di pulau Sumbawa dan suku Mbojo yang terletak di pulau Bima. Tidak hanya suku Sasak saja, suku Sumbawa dan Mbojo juga memiliki rumah adat yang menjadi ciri khas daerahnya.
Rumah adat suku Sumbawa bernama Istana Dalam Loka
Rumah adat suku Mbojo bernama Uma Lengge Wawo
Rumah adat suku Sumbawa bernama Istana Dalam Loka
(Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com) |
(Sumber: www.hdesignideas.com) |
Langganan:
Postingan (Atom)