Comments system

Kamis, 21 Juni 2018

PEMBELAJARAN 5

Sebelumnya kalian telah mempelajari tentang pakaian adat, keberagaman budaya di NTB bukan hanya itu saja, ada juga nih tarian khas yang sangat beragam di setiap daerahnya. Apa saja ya? berikut penjelasannya

Keragaman Seni Tari di Lombok

       Suku sasak memiliki tarian yang beragam, dengan banyak variasi gerakan dan cara menampilkan yang berbeda-beda. Ada tarian yang dibawakan sendiri, ada juga yang dibawakan secara bersama-sama. Pementasan seni tari daerah sasak, biasanya diiringi dengan alat musik tradisional berupa perpaduan gendang dan suling.
(Sumber: www. negerikuindonesia.com)
     Tarian pertama yang berasal dari Lombok adalah Tari Gandrung. Masyarakat suku Sasak biasa menyebut tarian in dengan nama Tari Jengger. Tari Gandrung biasanya dibawakan secara berpasangan antara penari wanita dan pria. Tarian ini bisa juga dilakukan secara berpasangan antara wanita-dengan wanita dan jumlahnya biasanya lebih dari 2 orang. Taru Gandrung ini hampir sama dengan tari gandrung yang ada di Jawa dan Bali. Namun perbedaannya terlaetak pada gerakan dan kostum serta penyajian pertunjukkannya. 

     Pada awalnya, tari gandrung di lakukan sebagai hiburan untuk prajurit yang kembali dari medan perang. Namun sekarang dijadikan kesenian daerah yang tetap dilestarikan. Urutan gerakan tari Gandrung dibagi menjadi 3 yaitu, Bapangan, Gandrangan dan Parianom. Bapangan adalah proses perkenalan menari dengan menari mengelilingi arena pertunjukkan. Kemudian Gandrangan adalah saat penari memainkan kipasnya dengan lincah dan mengajak penonton untuk menari bersama. Parianom adalah saat penonton dan penari menari bersama namun dengan musik yang diiringi nyanyian.
Pada pertunjukan awal Tari Gandrung Lombok ini biasanya diiringi oleh berbagai musik tradisional seperti pemugah, saron, gong, galung, jegogan, rincik, petuk, gendang, terompong, gender, redep dan suling. Kemudian setelah memasuki babak Parianom, penari hanya diiringi oleh redep, suling, gendang, petuk, rincik dan gong saja. Untuk melengkapi itu biasanya dilengkapi dengan suara nyanyian dari para penari gandrung.
(Sumber: www. negerikuindonesia.com)
   Selain tari Gandrung, ada juga tarian dari Lombok yang disebut dengan tari Rudat. Tari Rudat sangat kental dengan nuansa Islami, mulai dari musik pengiringnya dan kostum yang digunakan. Tari Rudat ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seperti Khitanan, Khatam Al-Quran, Maulid Nabi, peringatan Isra Mi’raj dan acara peringatan hari besar Islam lainnya. Awalnya tarian ini merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok.



     Tari Rudat ini biasanya dimainkan oleh 13 orang penari atau lebih. Dalam kelompok penari tersebut terdapat seorang komandan yang memimpin tarian. Gerakan-gerakan pada tari Rudat didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang mirip dengan gerakan pencak silat. Pada saat menari, penyanyi juga menyanyikan lagu-lagu berirama Melayu dengan lirik berbahasa Indonesia dan bahasa Arab. Tari Rudat ini juga diiringi oleh iringan musik seperti rebana, jidur, dap, mandolin dan biola.
      Para penari menggunakan kostum yang terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang, kain songket Lombok, kopiah karbus, pangkat prajurit pada bahu, kain selempang dan ikat pinggang. Untuk komandan pada kelompok menggunakan atribut yang berbeda yaitu warna baju yang berbeda dan terkedang ada yang membawa pedang.
(Sumber: www.change.org)
      Di Lombok juga terdapat tari Gendang Beleq, Tarian ini dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan beberapa macam alat musik dan gendang berukuran besar sebagai alat musik utamanya. Alat musik gendang yang digunakan sedikit berbeda dengan gendang pada umumnya karena memiliki ukuran yang lebih besar. Awalnya, tari Gendang Beleq digunakan oleh para tokoh agama untuk menyebarkan agama Islam dan ditarikan untuk mengumpulkan warga, yang akan diberikan ceramah agama maupun kegiatan keagamaan lainnya. Pada zaman kerajaan Selaparang, biasanya tari Gendang Beleq dipentaskan untuk melepas prajurit ke medan perang.

       Nah, speerti yang kalian ketahui bahwa di NTB ini bukan hanya Lombok saja, tetapi juga ada Sumbawa, Bima dan Dompu. Apa saja tarian yang ada di ketiga daerah tersebut ya? berikut penjelesannya. 
1. Sumbawa
    Di daerah Sumbawa terdapat tari Nguri
(Sumber: http://www.negerikuindonesia.com)
2. Bima
    Di daerah Bima terdapat Tari Wura Bongi Monca
Sumber: http://chunkybrandalz.blogspot.com)
3. Dompu
    Di daerah Bima terdapat Tari Sampela Ma Rimpu
(Sumber: https://khaiyatulaisyah.wordpress.com)

       Nah, itu dia berbagai tarian dari NTB yang sangat beragam. Dengan keberagaman tari tersebut, sebagai anak bangsa kita harus bangga dan terus melestarikan taria-tarian tersebut. Bagaimana cara kalian melestarikannya? tentu saja dengan mempelajari tarian-tarian tersebut dan mencoba mengenalkannya kepada dunia. Berikut ini adalah gerak tari dasar salah satu tarian khas Lombok yaitu tari Gendang Beleq.

Gambar Pola
Gerakan






Kedua kaki dibuka dengan gaya kuda-kuda. Kemudian tangan direntangkan sedikit ke bawah. Seolah-olah sambil memegang gendang.












Kedua kaki dibuka, lalu salah satu kaki menjinjit. Kemudian salah satu siku dilipat, dan satunya direntangkan ke bawah. Seolah-olah sambil memegang gendang. Lakukan secara bergantian kiri dan kanan.











Kedua kaki dibuka dengan gaya kuda-kuda. Kemudian kedua tangan direntangkan ke atas dengan posisi tangan seperti pada gambar. Seolah-olah sambil menggendong gendang.











Salah satu kaki di naikan dan ditekuk ke atas. Kemudian salah satu tangan diangkat ke atas, dan satunya di taruh pada paha. Seolah-olah sambil memegang gong kecil.





       Nah itu tadi gerak dasar tari Gendang Beleq, kalian bisa mempraktekkannya sebagai bentuk rasa cinta kalian terhadap kesenian daerah. Dengan mempelajari tarian, kalian bisa meraih prestasi loh jika kalian menekuni hal tersebut. Seperti Martha, penari cilik yang sudah banyak sekali mengikuti berbagai perlombaan dan meraih juara. Berikut ini adalah kisahnya!

Mengenal Martha Innova Fajrin, Juara Festival Olahraga Dansa Internasional 2017
      
     
(Sumber: https://radarlombok.co.id/wp-content/uploads/2017/07/boks-696x365.jpg)

          Gadis 13 tahun ini masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) 5 Mataram. Ia punya banyak prestasi. Prestasi yang paling menonjol adalah di bidang tari tradisional. Terbukti ia menjadi juara 1 di ajang internasional ini. Ibunda Marta, Erick Stiowati, menceritakan, LIDSF dilaksanakan pada awal bulan Juli bertempat di Hotel Santosa dan Puri Mas Hotel Lombok Barat. Perlombaan diikuti sekitar 100 peserta dari beberapa negara Asia. Indonesia sendiri diwakili oleh pedansa asal Lombok, dirinya, dan pedansa asal Kalimantan Timur. Martha sendiri turun di katagori yunior tarian tradisional artistik dan mampu keluar sebagai juara pertama.”Martha mampu mengalahkan peserta lainnya,” ungkap sang ibu bangga saat ditemui Radar Lombok.
          Anak dari Pasangan Erick Stiowati dan Harianto yang tinggal di Pejeruk Ampenan ini memang jago menari. Sebelum mengantongi gelar juara satu internasional tarian tradisional, sekitar bulan April lalu Martha jadi juara 1 Wonderful Nusantara Dance Competition 2017.Saat ini ia juga sudah mengantongi tiket menuju gala show di Korea Selatan yang rencananya akan digelar pada bulan September  mendatang.
       Sebenarnya audisi menuju gala show dilaksanakan pada bulan Februari, tetapi karena ada kendala penitia dan waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan ujian sekolah, maka pelaksanaan ditunda sampai semua kegiatan sekolah tuntas. Ia menuturkan prestasi Martha dalam dunia tari semakin berkembang dari sejak usianya 3 tahun. Setiap ada lomba ia selalu ikut. Tahun 2014 dalam lomba menari Internasional Martha mendapat juara harapan, sementara tahun 2015 posisi Marta naik menjadi juara 3 dan pada tahun 2016 ini Martha bisa menyabet juara 1.
        Banyak jenis tarian daerah yang sudah dikuasainya seperti tarian asal Lombok dan Bali. Awalnya Martha hanya tampil dan berlomba di tingkat lokal saja. Agar tidak hanya jago kandang, orang tuanya nekat mendaftarkannya di ajang-ajang yang lebih tinggi. Misalnya ia diikutkan dalam ajang Swara Budaya Anak Indonesia yang misinya adalah pertukaran budaya antar negara. Setelah itu perhatian dari pihak sekolah semakin besar.
(Sumber: https://radarlombok.co.id/mengenal-martha-innova-fajrin-juara-festival-olahraga-dansa-internasional-2017.html)

0 komentar:

Posting Komentar