Comments system

Senin, 30 April 2018

ADAPTASI HEWAN



1.    Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi dengan cara morfologi ini merupakan jenis adaptasi yang paling mudah untuk dapat kita amati. Hewan membutuhkan makanan agar dapat mempertahankan hidupnya. Setiap jenis hewan memiliki cara yang berbeda-beda untuk memperoleh makanannya. Misalnya pada burung.
Jika kita memperhatikan bentuk bagian tubuh burung, maka kita akan mendapati bentuk paruh dan bentuk kaki yang berbebeda-beda. Begitupun ketika kita memperhatikan bentuk mulut serangga berbebeda-beda.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana cara adaptasi morfologi pada hewan? Mari kita pelajari.
a.       Adaptasi berdasar bentuk paruh dan mulut
1)       Burung


a.       Burung Pipit   


       
      

         Burung pipit memiliki paruh yang berbentuk pendek dan kuat yang digunakannya untuk mematuk makanannya yang berupa biji-bijian.
b.       Burung Elang

     

         Burung elang memiliki paruh yang berbentuk runcing dan agak panjang. Paruh dengan bentuk seperti ini digunakan burung elang untuk mengoyak makanannya yang berupa daging.              
c.      Burung Kolibri

      

    
      Burung kolibri memiliki paruh dengan bentuk yang kecil, runcing, dan panjang. Paruhnya berfungsi untuk menghisap nektar pada bunga.
d.      Burung Pelikan




         Burung pelikan memiliki paruh yang berukuran besar dan pada bagian bawah paruhnya memiliki struktur menyerupai kantong. Paruh burung pelikan ini digunakannya untuk memakan ikan.
e.      Burung Pelatuk





      Burung pelatuk memiliki kontruksi paruh yang begitu kuat dan runcing. Paruhnya berfungsi untuk mematuk kayu pohon dan menangkap serangga untuk dimakan.

f.        Bebek




        Bebek memiliki paruh yang berbentuk sudu atau dayung yang digunakannya untuk mencari makanan di lumpur.

g.      Ayam




           Ayam memiliki bentuk paruh kecil dan runcing yang digunakan untuk mematuk biji-bijian maupun hewan-hewan kecil atau serangga.
2)       Serangga
           Tahukah kamu bahwa untuk memperoleh makanannya, serangga juga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulutnya yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Berdasarkan jenis makanannya, jenis mulut serangga dapat dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

    
      Nama Hewan      
      Tipe dan Ciri Mulut
         Jenis Makanan
  .       
                      Kupu-kupu

   

                  Penghisap
    
        
      bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan
       
         Madu
          
                              Nyamuk
     

      Penusuk dan Penghisap
            




       bentuk yang tajam dan panjang
        
        Darah
         
                               Lebah   
   

             
                  Penjilat

        terdapatnya lidah yang panjang     dan berguna untuk menjilat  makanan
           Nektar  dan Bunga
      
                Belalang
   

              
                Penggigit
     

         dilengkapi dengan rahang atas      dan bawah yang sangat kuat,

         Daun



 b.   Adaptasi berdasarkan bentuk kaki
             Selain bentuk paruh, ternyata burung juga memiliki bentuk kaki yang berbeda -beda sesuai dengan tempat hidupnya dan jenis makanan yang dibutuhkannya. Mari kita perhatikan gambar keanekaragaman bentuk kaki burung dibawah ini.



a.       Burung Pipit




     Burung pipit memiliki memiliki jari-jari yang panjang, terletak dalam satu bidang datar, dan ini digunakan oleh burung pipit untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.

b.       Burung Elang






        Burung elang memiliki kaki yang pendek, bercakar tajam. Kaki yang semacam ini digunakan oleh burung elang untuk mencengkeram mangsanya.
               
c.      Burung Kakaktua



       Burung kakaktua memiliki kaki dengan dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari di belakang. Dengan kaki yang seperti ini, maka akan mempermudah burung kakatua untuk memanjat pohon.

d.      Burung Pelatuk






       Burung pelatuk memiliki dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari ke belakang yang digunakan untuk memanjat.

e.      Bebek




          Bebek memiliki jari kaki yang berselaput dan lebar yang digunakan untuk mempermudah bebek berjalan dan berenang di air.
f.        Ayam





          Ayam memiliki kaki yang panjang dan tegak. Kaki yang panjang dan tegak ini digunakan oleh ayam untuk berjalan di darat dan untuk mengais makanan di tanah.



2Adaptasi Fisiologi
             Jika adaptasi jenis morfologi mudah untuk dapat kita amati, sebaliknya dengan adaptasi jenis fisiologi ini tidak mudah untuk diamati karena adaptasi jenis fisiologi merupakan bentuk penyesuaian fungsi alat-alat dalam tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
           Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging), herbivora memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. Antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivora:
            Adapun beberapa contoh adaptasi hewan dengan cara fisiologi yaitu:
   a.       Unta
Pernahkah kamu melihat unta?
           Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang.  Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama. 






 a.       Cacing Tanah

          Cacing tanah memiliki kelenjar zat kapur untuk menetralkan zat makanannya yang berupa daun yang telah busuk.
   

3. Adaptasi Tingkah Laku
          Adaptasi tingkah laku merupakan cara penyesuaian diri terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan yang melindungi dirinya dengan tingkah laku. Sekarang, mari kita pelajari cara hewan melindungi diri dari serangan musuhnya.
    a.       Bunglon
               Bunglon akan mengubah warna tubuh sesuai dengan lingkungannya.
      Apakah kamu pernah melihat bunglon? Jika pernah, maka kamu tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya. Perubahan warna kulit sesuai dengan warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh Bunglon dinamakan mimikri.
          

    b. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
      Kalajengking, lebah, dan kelabang melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya.
       
         


      c. Cumi-cumi
        Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan   cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang   menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat   untuk menghindari musuhnya tersebut. Selain cumi-cumi, hewan lain yang     menyemburkan tinta adalah sotong dan gurita.

      d. Siput
            Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya. 



    e.  Cicak dan Kadal
            Cicak dan Kadal memutuskan ekornya jika dikejar musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah cecak dan kadal melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan-hewan itu dapat tumbuh kembali.






    f. Ikan Paus
              Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.






 g. Landak
         Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri dan landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.




 h. Trenggiling dan Luing
            Trenggiling dan luing atau biasa yang disebut dengan hewan kaki seribu akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.





































Minggu, 29 April 2018

ADAPTASI MAHLUK HIDUP





Setiap mahluk hidup tinggal di bumi menempati habitatnya masing-masing. Untuk dapat bertahan hidup mereka akan melakukan adaptasi terhadap keadaan habitatnya tersebut. Mahluk hidup yang tidak ammpu atau lambat dalam melakukan adaptasi akan mati. Nah kira-kira kamu tahu tidak apa itu adaptasi?

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Makhluk hidup melakukan adaptasi bertujuan untuk mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya. Mahluk hidup beradaptasi dengan cara yang berbeda-beda. Nah, adaptasi ini dibagi menjadi 3 jenis adaptasi yaitu:


  1. Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. 
  2. Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh.
  3. Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. 
Manusia, Hewan dan Tumbuhan beradaptasi dengan 3 jenis adaptasi tersebut, namun dilakukan dengan cara berbeda-beda lho. Kalian mau tahu bagaimana caranya? Yuk langsung disimak pembahasan mengenai adaptasi Hewan dan Tumbuhan pada postingan selanjutnya! 😊

Sabtu, 28 April 2018

PROFIL PENULIS

Penulis pada blog ini ialah dua orang mahasiswa S1 PGSD Universitas Mataram. Kami adalah Fingki Karlina Dewi dan Fitria Rahmawati. Untuk lebih lanjutnya berikut perkenalan dari kami.

Fingki Karlina Dewi 


Sebutan sehari-hari adalah fingki. Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Mataram tahung angkatan 2015. Jenjang pendidikan diawali di TK Bhakti Ibu(2003), kemudian dilanjutkan di SDN 28 Cakranegara(2009), SMPN 5 Mataram (2012) selanjutnya SMAN 3 Mataram (2015), dan sekarang sedang melanjutkan studi S1 di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram. Dengan begitu saya adalah seorang calon guru sekolah dasar yang sedang berlatih untuk menjadi seorang profesional bagi bangsa Indonesia khususnya murid saya kelak. Hobi saya adalah bernyanyi dan berolahraga. Hobi tersebut saya manfaatkan sebagai suatu upaya berlatih menjadi guru profesional yang multitalent. Saya senang ketika harus membagi pengetahuan yang saya miliki. Mengajar adalah suatu kehormatan, membimbing adalah ungkapan kasih sayang, mendidik adalah suatu kebijakan, menjadi guru adalah suatu kebanggaan.

Fitria Rahmawati

Orang biasanya memanggil saya fifi. Saya menjadi mahasiswi PGSD di Universitas Mataram mulai tahun 2015 yang lalu. Kesibukan saya di samping kuliah adalah mengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar. Saya menempuh pendidikan dimulai dari TK di salah satu TK di Jawa yaitu TK Aisyah (2002) kemudian saya melanjutkan sekolah di Mataram yaitu di SDN 14 Cakranegara selama 6 Tahun. Kemudian saya mengikuti tes dan diterima di SMPN 6 Mataram hingga lulus pada tahun 2012. Setelah itu saya memilih SMAN 3 Mataram sebagai tempaat saya melanjutkan pendidikan hingga tahun 2015. Saya suka dengan sesuatu yang sifatnya mendesain, sehingga saya kerap membuat produk yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Cita-cita saya adalah menjadi seorang guru yang profesional yang bisa membuat peserta didik saya menjadi manusia yang berkualitas dan berguna untuk orang lain. Saya percaya bahwa ketika mengajar dengan ketulusan, hasil yang akan didapat tidak akan sia-sia. Kepuasan yang datang kepada saya saat mengajar adalah melihat tawa dari murid-murid saya.